Berapa Nishab dan Zakat Unta?

Zakat Binatang Ternak (Zakat Unta)

zakat unta. foto: m.tempo.com

Pertanyaan

Berapa nishab dan zakat unta?

Jawaban

Ada beberapa hadits yang menegaskan diwajibkannya zakat pada unta, sapi, dan kambing.

a.    Sampai haul.

b.   Mencapai nishab.

c.    Digembalakan dan mendapatkan makanan di lapangan, tempat penggembalaan terbuka.

d.   Tidak dipekerjakan.

Adapaun Imam Malik dan Imam Al-Laits mewajibkan zakat pada ternak secara mutlak, baik ternak itu digembalakan maupun diberi pakan dikandang; baik digunakan untuk menarik dan mengangkut barang maupun tidak.

e.    Tidak boleh memberikan binatang yang cacat dan tua (ompong).

f.    Pembiayaan untuk operasional ternak dapat mengurangi, bahkan menggugurkan zakat ternak.

Diantara hadits yang menjelaskab wajib zakat pada hewan ternak dan nishabnya adalah hadits dari Anas bin Malik r.a. yang menceritakan bahwa Abu Bakar r.a. menulis surat ke Bahrain, “Bismillahirrahmanirrahim (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Ini adalah kewajiban zakat yang diperintahkan Rasulullah Saw. Atas kaum muslimin dan yang diperintahkan Allah SWT. melalui Rasul-Nya. Barangsiapa yang diminta zakat sesuai dengan ketentuannya, hendaklah diberikan. Jika tidak sesuai dengan ketentuan, jangan diberikan. Dalam setiap 24 ekor unta dan yang kurang dari itu, zakatnya kambing, pada setiap 5 ekor unta, zakatnya 1 kambing. Apabila jumlahnya 25 ekor sampai 35 ekor, zakatnya bintu makhad (unta betina yang berusia satu tahun lebih), 36 sampai 45 ekor, zakatnya bintu labun (unta betina yang berusia dua tahun lebih), 46 sampai 60 ekor, zakatnya hiqqah (unta betina yang berusia 3 tahun lebih) yang siap dihamili unta jantan, 61 sampai 75 ekor, zakatnya jadza’ah (unta betina yang berusia 4 tahun), 76 sampai 90 ekor, zakatnya 2 ekor anak unta betina berusia 2 tahun lebih, 91 sampai 120 ekor, zakatnya 2 hiqqah. Jika lebih dari 120, setiap 40 ekor, zakatnya bintu labun, sedangkan setiap 50 ekor, zakatnya satu hiqqah. Dan barang siapa yang kurang dari 4 ekor unta, tidak ada zakatnya kecuali jika pemiliknya menghendaki. Dan dalam zakat kambing yang digembalakan diluar jika mencapai 40 ekor sampai 120 ekor, zakatnya 1 ekor kambing. Dan jika lebih dari 120 sampai 200 ekor, zakatnya 2 ekor kambing. Apabila 200 sampai 300 ekor, zakatnya 3 ekor kambing. Apabila lebih dari 300 ekor, setiap 100 ekor, zakatnya 1 ekor kambing. Apabila kambing gembalaan kurang dari 40 ekor, tidak ada zakatnya kecuali pemiliknya menghendaki” (H.R. Bukhori).

Nishab unta adalah 5 ekor. Artinya, jika seseorang memiliki unta kurang dari 5 ekor, unta itu belum wajib dizakati. Jika telah memiliki lima ekor unta, ia terkena kewajiban zakat. Selanjutnya, zakat itu bertambah jika jumlah unta yang dimilikinya juga bertambah.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw. tersebut dan dibuat tabel sebagai berikut.

Nishab dan Kadar Zakat Unta

Nishab	Kadar Zakatnya
5 – 9 ekor	1 ekor kambing betina, umur 1 tahun lebih
10 – 14 ekor	2 ekor kambing betina, umur 1 tahun lebih
15 – 19 ekor	3 ekor kambing betina, umur 1 tahun lebih
20 – 24 ekor	4 ekor kambing betina, umur 1 tahun lebih
25 – 35 ekor	1 ekor unta betina, umur 1 tahun lebih
36 – 45 ekor	1 ekor unta betina, umur 2 tahun lebih
46 – 60 ekor	1 ekor unta betina, umur 3 tahun lebih
61 – 75 ekor	1 ekor unta betina, umur 4tahun lebih
76 – 90 ekor	2 ekor unta betina, umur 2 tahun lebih
91 – 120 ekor	2 ekor unta betina, umur 3 tahun lebih

Catatan: Jika jumlahnya lebih dari 120 ekor maka setiap 40 ekor, zakatnya 1 ekor anak unta betina umur 2 – 3 tahun, dan setiap 50 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina 3 – 4 tahun.

Baca Juga:::
- Berapa nishab dan zakat unta?
- Berapa nishab dan zakat sapi?
- Berapa nishab dan zakat kambing atau domba?
- Bagaimana ternak unggas (ayam, bebek, burung, dan lain-lain) dan perikanan? Adakah batas nishab dan zakat yang harus dikeluarkan?
- Bagaimana cara mengeluarkan zakat madu lebah?

Source:

Al-Furqon Hasbi, 125 Masalah Zakat, (Solo: Tiga Serangkai, 2008)

M. Rizal Qasim, Pengalaman Fiqh 1 (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,  2009)