Zakat Perusahaan dan Industri
ilustrasi, foto: industri.kontan.co.id |
Pertanyaan
Bagaimana cara
menghitung zakat dari keuntungan perusahaan perdagangan dan industri?
Jawaban
Perdagangan
meliputi ekspor dari jenis sector usaha, pasar, swalayan, percetakan, real
estate dan lain sebagainya. Sedangkan, industri, seperti pabrik semen, pabrik
pupuk, dan pabrik tekstil.
Adapun
cara menghitung kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah diperhitungkan dari
aktiva lancar sesuai neraca tahunan. Yaitu, uang yang ada di Kas dan bank,
surat-surat berharga, dan persediaan dikurangi kewajiban-kewajiban yang harus
dibayar, dengan nishab-nya sama dengan 85 gram emas murni dan zakatnya
2,5% dibayar setahun sekali.
Contoh
Aktiva lancer kewajiban-kewajiban
Kas Rp.
10.000.000,00
Bank Rp.
2.000.000.000,00
Surat-surat
berharga Rp. 55.000.000,00
Persediaan
bahan baku Rp. 100.000.000,00
Persediaan
barang jadi Rp. 150.000.000,00 +
Jumlah
Total Rp.
2.315.000.000,00
Rekening
yang belum dibayar Rp.
600.000.000,00
Pajak Rp.
120.000.000,00
Pajak
perseroan Rp.
170.000.000,00 +
Jumlah
total Rp.
890.000.000,00
Aktiva
lancar bersih adalah:
Rp. 2.315.000.000,00 - Rp. 890.000.000,00 = Rp.
1.425.000.000,00
Dengan
demikian, zakat yang harus dikeluarkan adalah:
Rp.
1.425.000.000,00 x 2,5% = Rp. 35.625.000,00
Baca Juga:::
- Bagaimana cara menghitung zakat perniagaan
- Bagaimana cara menghitung zakat ruko, apartemen, perkantoran dan tanah sewaan?
- Bagaimana jika seorang menjual gedung tersebut? Bagaimana kewajiban zakatnya?
- Bagaimana cara menghitung zakat dari keuntungan perusahaan perdagangan dan industri?
- Bagaimana cara menghitung zakat jasa?
- Bagaimana cara menghitung zakat perniagaan
- Bagaimana cara menghitung zakat ruko, apartemen, perkantoran dan tanah sewaan?
- Bagaimana jika seorang menjual gedung tersebut? Bagaimana kewajiban zakatnya?
- Bagaimana cara menghitung zakat dari keuntungan perusahaan perdagangan dan industri?
- Bagaimana cara menghitung zakat jasa?
Source:
Al-Furqon
Hasbi, 125 Masalah Zakat, (Solo: Tiga Serangkai, 2008)