Saturday 15 October 2016

Dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat zakat yang menggunakan istilah sedekah dan infak. Bagaimana maksud dan penjelasannya?


Image result for zakat dan sedekah
Zakat, Sedekah dan Infak.

Pertanyaan
Dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat zakat yang menggunakan istilah sedekah dan infak. Bagaimana maksud dan penjelasannya?
Jawaban
Wajin zakat ini menurut Al-Qur’an juga disebut sedekah. Dalam Al-Qur’an disebutkan kata shadaqah sebanyak 5 kali (QS. Al-Baqarah: 196, 263; An-Nisa’: 114; At-Taubah: 103; Al-Mujadalah: 12) dan shadaqat sebanyak 6 kali (QS. Al-Baqarah: 271, 276; At-Taubah: 58,60,79,104). Jadi, seluruhnya sebanyak 11 kali.
Diantara firman-Nya:
وَمِنۡهُم مَّن يَلۡمِزُكَ فِي ٱلصَّدَقَٰتِ فَإِنۡ أُعۡطُواْ مِنۡهَا رَضُواْ وَإِن لَّمۡ يُعۡطَوۡاْ مِنۡهَآ إِذَا هُمۡ يَسۡخَطُونَ ٥٨
“Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah” (QS. At-Taubah: 58).

أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ يَقۡبَلُ ٱلتَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهِۦ وَيَأۡخُذُ ٱلصَّدَقَٰتِ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ ١٠٤
“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (QS. At-Taubah: 104)

Ayat-ayat tersebut adalah tentang zakat, tetapi diungkapkan dengan istilah shadaqah dan shadaqat. Kata tersebut berasal dari kata  shadaqa – shidiq yang berarti benar. Maksudnya, antara ucapan, perbuatan, dan keyakinan sejalan dalam kebenaran. Orang yang yakin adanya negeri akhirat sebagai negeri tujuan menjadikan dunia ini sebagai jembatan dan gerbang menuju akhirat. Orang itu tentu akan bekerja dan mengorbankan apa yang diperolehnya didunia untuk kepentingan akhirat. Akan tetapi, jika ia tidak yakin, ia tentu akan kikir, memburu dunia, dan tidak peduli dengan akhirat.
Adapun ayat yang menyebutkan infak dalam bentuk kata yunfiqun berjumlah 20 ayat. Ibnu Abbas menjelaskan, jika penyebutan kata infak beriringan dengan shalat, berarti mempunyai makna zakat. Jika penyebutannya secara terpisah, hal ini bersifat umum, yang meliputi infak wajib dan sunnah.
Kata infak yang bermakna zakat, seperti firman Allah:
ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ٣
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka” (QS. Al-Baqarah: 3)

ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ٣
“(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka” (QS. Al-Anfal: 3)

Imam Qurthubi menafsirkan kata yunfiqun dalam ayat ini bermakna zakat wajib. Hal ini berdasarkan pendapat Ibnu Abbas, r.a. yang menyatakan jika penyebutan kata “infak” beriringan dengan kata “Shalat” bermakna zakat.
Adapun kata infak yang bersifat umum, seperti firma-Nya:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ ٢٦١
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 261)

Baca Juga:::

Source:
Al-FurqonHasbi, 125 Masalah Zakat, (Solo: TigaSerangkai, 2008)
Dan Berbagai Sumber …

loading...