Narasi, Deskripsi, Argumentasi, Abstrak dan Kesimpulan
Oleh : Iswahyudi
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika
berbicara tentang Bahasa
Indonesia, mau tidak mau kita harus mengetahui dan memahami cakupan pembahasan Bahasa Indonesia yang sangat luas dan
beragam aturan yang mengikatnya. Sering kali mahasiswa sulit membedakan pembagian-pembagian
paragraf dalam praktiknya sehari-hari, begitu pula mengenai Abstrak dan
Kesimpulan.
Dalam
Bahasa Indonesia kita mengenal paragraf.
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang mempunyai suatu gagasan atau
topik. Dengan adanya paragraf pembaca
dapat dengan mudah mengenali dan memahami topik
yang dibahas dalam sebuah tulisan. Paragraf memiliki beberapa pembagian, namun
penulis hanya akan membahas paragraf menurut teknik pemaparannya yaitu Narasi,
Deskripsi, dan Argumentasi. Penulis pun
akan mengulas tentang Abstrak dan Kesimpulan karena menyadari masih banyak
mahasiswa yang kurang begitu faham.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan Narasi, Deskripsi, dan Argumentasi?
2. Apa
yang dimaksud dengan Abstrak dan Kesimpulan?
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
NARASI
Narasi
secara harfiah bermakna kisah atau cerita. Narasi bertujuan mengisahkan atau
menceritakan. Narasi kadang-kadang mirip dengan deskripsi. Bedanya, narasi
mementingkan urutan cerita dan biasanya ada tokoh yang diceritakan. Narasi
tidak hanya terdapat dalam karya fiksi, tetapi sering pula terdapat dalam
tulisan nonfiksi.
Dalam karangan atau paragraf narasi
terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf narasi tidak
memiliki kalimat utama. Paragraf narasi disusun dengan merangkaikan
peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Tujuannya, pembaca
diharapkan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan.
A. Jenis-Jenis Narasi :
1. Narasi informatif adalah narasi yang
memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa
dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
2. Narasi ekspositorik adalah Paragraf
berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga
pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat. Dalam narasi ekspositorik,
penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku
yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil
sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini
diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan
narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang
logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
3.
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan
suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para
pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. (http://www.wayankatel.com/2012/06/contoh-dan-pengertian-lengkap-paragraf.html)
Menurut Keraf (2000:136) narasi memiliki cirri-ciri sebagai
berikut:
- Menonjolkan
unsur perbuatan atau tindakan.
- Dirangkai
dalam urutan waktu.
- Ada
konfliks.
B.
Cara Penulisan Narasi :
1)
Menentukan tema dan amanat;
2)
Menetapkan sasaran pembaca: dewasa, anak-anak, atau umum;
3)
Merancang peristiwa secara kronologis;
4)
Membagi peristiwa ke dalam tiga tahap: awal, perkembangan
dan akhir cerita;
5)
Merinci detil-detil peristiwa/kejadian sebagai pendukung
cerita;
6)
Menuliskan tokoh, watak, latar dan sudut pandang penulis.
(Nurbaya, dkk, 2011:48)
2. DESKRIPSI
Deskripsi berasal dari verba to describe yang artinya
menguraikan, atau melukiskan. Deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha
menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu
seolah-olah berada di depan mata pembaca, seakan-akan pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi
bertujuan memberikan kesan/ impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan,
tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan. Dengan deskripsi yang
baik pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau
terlibat dalam peristiwa yang diuraikan.
Paragraf deskripsi melukiskan apa yang terlihat di depan
mata. Jadi, deskripsi bersifat tata ruang dan tata letak. Pembicaraannya dapat
berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain,
deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera.
(Zainal Arifin, 2009:131).
Cara penulisan deskripsi, sebagai berikut:
1)
Menentukan apa yang akan dideskrissikan;
2)
Merumuskan tujuan deskripsi;
3)
Menetapkan bagian apa saja yang akan dideskripsikan (fisik,
watak, dll.);
4)
Merinci hal-hal apa saja yang harus dideskripsikan sehingga
membuat pembaca tergambar mengenai apa yang diceritakan penulis. (Nurbaya, dkk,
2011:47)
3. ARGUMENTASI
Argumentasi diturunkan dari verba to argue (inggris)
yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan. Argumentasi bertujuan
menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca.
Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan
bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah.
Argumentasi sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam
ekspositoris. Argumentasi disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih bersifat
membujuk atau meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek. (Zainal Arifin,
2009:132)
Paragraf
argumentasi dikembangkan dengan pola pengembangan sebab akibat. Hubungan sebab
akibat mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang
diketahui, kemudian bergerak maju menuju suatu kesimpulan sebagai efek atau
akibat. Efek yang muncul dapat berupa efek tunggal dan efek jamak
(bersama-sama).
Teknik
penulisan argumentasi, yaitu:
1)
Pendahuluan,
berfungsi menarik perhatian pembaca dengan menyajikan fakta-fakta untuk
memahami argumentasi yang akan disampaikan.
2)
Isi argumentasi,
seluruh isi argumentasi diarahkan kepada usaha penulis untuk meyakinkan pembaca
mengenai kebenaran dari masalah yang dikemukakan , sehingga kesimpulannya juga
benar.
3)
Simpulan,
bertujuan untuk membuktikan kebenaran untuk mengubah sikap dan pendapat
pembaca. (Nurbaya, dkk, 2011:42).
4.
ABSTRAK
Abstrak
adalah ringkasan isi laporan yang ditulis dengan sangat singkat dan padat
(tidak melebihi 400 kata). Abstrak dapat juga diartikan sebagai suatu bentuk
penyajian singkat sebuah laporan atau dokumen yang ditulis secara teknis,
teliti, tanpa kritik atau penafsiran penulis abstrak. Abstrak berisi pokok masalah, tujuan, metode,
data, dan kesimpulan dalam bentuk paragraf. Melalui abstrak, pembaca dapat
memahami garis besar isi laporan, dan apabila berkehendak memahami lebih jauh,
dapat membaca dan mempelajari bab-bab dalam laporan. (Minto Rahayu, 2007:196)
Abstrak
berfungsi untuk memberikan gambaran ringkas tentang isi naskah dan disusun
sedemikian rupa untuk menggugah pembaca untuk membaca isi naskah secara
keseluruhan. Agar abstrak dapat memenuhi fungsinya, penulis hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan
menyusun dan menulis abstrak termasuk dalam pemilihan kata yang efisien dan
tepat, penyusunan kalimat yang syarat makna, penataan kalimat-kalimat menjadi sebuah paragraf yang
koheren. Yang juga sangat penting
ialah penggunaan bahasa yang baku serta komunikatif. Abstrak ditulis sesudah
naskah selesai ditulis secara lengkap dan perlu diperiksa kembali untuk melihat
apakah abstrak itu telah dapat menggambarkan isi pokok naskah secara singkat
tetapi lengkap.
A. Karakteristik
Abstrak:
1) Singkat.
2) Berketelitian
tinggi : 1) menggunakan sumber
dokumen asli secara cermat, dan mudah dipahami, dan 2) menggunakan kata atau
istilah yang sama dengan dokumen aslinya.
3) Bentuk
tulisan : 1) informative kualitatif atau kuantitatif
bergantung pada naskah asli, dan 2) deskriptif, analisis, induktif, atau
deduktif bergantung pada naskah asli.
4) Struktur:
a. Judul
laporan/ dokumen asli,
b. Nama
asli penulis laporan (dokumen),
c. Tujuan
dan masalah,
d. Cara
kerja, proses, atau metode kerja,
e. Hasil
kerja dan validitas hasil,
f. Kesimpulan,
dan
g. Inisial
penulis abstrak.
B. Jenis
Abstrak:
1.
Abstrak
indikatif yaitu abstrak yang menguraikan secara singkat masalah yang terkandung
dalam dokumen lengkapnya. Abstrak ini tidak memadatkan isi dokumen asli,
bertujuan agar lebih cepat diketahui isinya dan hanya memberikan indikasi
sasaran cakupan tulisan sehingga pembaca dapat mempertimbangkan apakah tulisan
asli perlu dibaca atau tidak. Pembaca abstrak cenderung mementingkan informasi
yang diperlukan sebagai pertimbangan untuk suatu tindakan tertentu.
2.
Abstrak
informative yaitu miniature laporan atau dokumen asli dengan menampilkan
selengkap mungkin data laporan sehingga pembaca abstrak tidak perlu lagi
membaca naskah aslinya, kecuali untuk
mendalaminya. Abstrak informasi menyajikan keseluruhan naskah asli dalam bentuk
mini: judul, penulis asli, lembaga, tujuan, metode pembahasan atau analisis,
hasil analisis, kesimpulan, dan kode inisial penulis abstrak.
5.
KESIMPULAN
Kesimpulan
adalah suatu proposisi (kalimat yang disampaikan) yang diambil dari beberapa
premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan inferensi (yang berlaku). Kesimpulan
merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan. Dengan kata
lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu pembicaraan. Kesimpulan adalah
pernyataan dari hasil tiap satuan dan keseluruhan analisis, yang di uraikan
secara singkat dalam bentuk pointer yang tidak terlalu banyak.
Kesimpulan
merupakan bagian penting sebuah karangan ilmiah. Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk
membaca naskah selengkapnya cenderung membaca bagian-bagian penting saja, yaitu
kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. Untuk
menghasilkan kesimpulan yang baik, perhatikan persyaratan berikut ini:
1) Persyaratan materi atau isi:
(1)
Kesimpulan berupa interpretasi atas hasil analisis, dapat
berupa inferensi dan dapat pula berupa implikasi. Inferensi adalah kesimpulan
berdasarkan referensi, tidak melibat data secara langsung, sedangkan implikasi
adalah kesimpulan yang melibat data.
(2)
Kesimpulan menyajikan gambaran isi karangan yang telah
diuraikan dalam bab-bab sebelumnya secara singkat dan meyakinkan.
(3)
Kesimpulan merupakan bab penutup berisi uraian singkat atau
rincian yang merupakan konsekuensi pembahasan bab-bab sebelumnya.
(4)
Kesimpulan tidak menyajikan hal-hal yang tidak diuraikan
sebelumnya.
2)
Persyaratan Bahasa:
Secara umum persyaratan ejaan,
pilihan kata, kalimat, dan paragraf, serupa dengan persyaratan bahasa pada
naskah utama. Perbedaan terdapat pada pilihan kata terutama kata-kata transisi
yang cenderung menunjukkan hubungan penegas, misalnya: dengan demikian,
jadi; dapat disimpulkan bahwa, fakta menunjukkan adanya kecenderungan,
hubungan yang menyatakan hasil atau akibat, misalnya; jadi, hasilnya,
akibatnya.
3)
Penyajian:
Kesimpulan dapat disajikan dalam bentuk paragrap semacam esai
dan dapat pula berupa butir-butir rincian. Jika rumusan masalah dalam
pendahuluan ada dua butir, kesimpulan sekurang-kurangnya juga dua butir. (Hs,
Widjono: 289)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Narasi, deskripsi,
dan argumentasi dapat dijabarkan pengertiannya sebagai berikut:
-
Narasi secara
harfiah bermakna kisah atau cerita. Narasi bertujuan mengisahkan atau
menceritakan suatu cerita kepada pembaca.
-
Deskripsi berasal dari verba to describe yang artinya menguraikan,
atau melukiskan. Deskripsi bertujuan memberikan kesan/impresi kepada pembaca
terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin
disampaikan.
-
Argumentasi diturunkan dari verba to argue (inggris) yang
artinya membuktikan atau menyampaikan alasan. Argumentasi bertujuan
menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca.
Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan
bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah.
2.
Abstrak dan
kesimpulan memiliki pengertian sebagai berikut:
-
Abstrak adalah
ringkasan isi laporan yang ditulis dengan sangat singkat dan padat. Abstrak
dapat juga diartikan sebagai suatu bentuk penyajian singkat sebuah laporan atau
dokumen yang ditulis secara teknis, teliti, tanpa kritik atau penafsiran
penulis abstrak.
-
Kesimpulan
adalah suatu proposisi (kalimat yang disampaikan) yang diambil dari beberapa
premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan inferensi (yang berlaku). Kesimpulan
merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan.
DAFTAR PUSTAKA
Rohmadi, Muhammad, dkk. 2008. Teori
dan Aplikasi: Bahasa Indonesia di
Perguruan Tinggi. Surakarta: UNS
Press.
Keraf, Gorys.
2000. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai.
2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Presindo.
Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia
di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Grasindo.
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT. Gramedia.
Nurbaya, dkk. 2011. Bahasa Indonesia.
Palembang: UPT MPK Unsri.
Sumber Online :
http://www.wayankatel.com/2012/06/contoh-dan-pengertian-lengkap-paragraf.html diakses pada
Senin, 30 September 2012, Pukul: 10.30 wib.
#makalah_s1_fakultas_syariah_dan_hukum_UIN_Rafah