Oleh: Iswahyudi
BAB 1
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA
KHULAFAURRASYIDIN
Al-khulafa al- Rasyidin adalah pemimpin yang di angkat sesudah nabi
wafat menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpim agama
dan kepala pemerintah.
A. Peradaban Islam Pada Masa Abu bakar
As-Shidiq
Masa pemerintahan Abu Bakar sangatlah singkat yaitu sekitar 2 tahun tiga
bulan, (11-13/632-634). Akan tetapi, cukup banyak kemajuan yang
dicapai,diantaranya:
a. Perang melawan orang-orang murtad
b. Pemberangkatan Pasukan Usamah bin Zaid sesuai dengan pesan Rasulullah
c. Menumpas orang –orang yang mengaku sebagai nabi palsu dan orang yang tidak
mau membayar zakat
d. Perluasan wilayah islam ke Persia dan Romawi
e. Penghimpunan Al-Qur’an.
Abu Bakar meninggal pada bulan Jumadil Akhir tahun 13/634 M.
B. Peradaban Islam Pada Masa Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab memerintah selama 10 tahun. Antara tahun (13-23 H/ 634-
644 M), beberapa kemajuan-kemajuan pada masa khalifah Umar adalah:
a. Menetapkan peristiwa Hijrah Nabi sebagai awal kalender islam
b. Membentuk sistem administrasi negara
c. Memperluas wilayah islam sampai ke Damaskus ibukota Syiria dan menaklukan
iskandariyah, ibukota mesir
d. Membangun baitul Mal
e. Mencetak uang negara
f. Membuat kesatuan tentara untuk melindungi daerah tapal batas
g. Mengatur gaji, Mengangkat para hakim dan menyelenggarakan”hisbah”
h. Perluasan Masjidil Haram.
Umar bin khatab meninggal dengan tragis. Dia di bunuh oleh Abu lu’luah,
seorang kristen Persia, Umar ditikam dari belakang saat shalat berjamaah. Dia
meninggal 1 muharram 23 h/ 644 M.
C. Peradaban Islam Pada Masa Usman Bin Affan
Ustman memerintah selama 12 tahun ( 23-36 / 644-656 ), paling lama
masa jabatanya dibandingkan dengan khalifah lainya dan beliau diberi
gelar Zun Nurain artinya menikahi dua putri nabi sekaligus.
Kemajuan – kemajuan pada masa pemerintahannya adalah :
a.
Membeli sumur Arumah dan menyerahkannya
kepada kaum muslimin
b.
Memperluas Masjid Nabawi dan lain Perluasan
wilayah islam
c.
Penyusunan kitab suci Al Qur’an dalam
satu mushaf yaitu Muskhaf Usmani
d. Perluasan wilayah islam dapat disimpulkan pada dua bidang;
·
Untuk menumpas pendurhakaan dan
pemberontakanyang telah masuk kekuasaan islam
·
Untuk melanjutkan perluasan islam ke daerah
– daerah
Usman meninggal pada tahun 35 H / 656 M, di dibunuh oleh
pemberontak diantaranya al – ghafiqi yang kemudian melarikan diri.
D. Paradaban Islam Pada Masa Ali bin Abi Thalib
Ali memerintah selama 5 tahun. Pada masa pemerintahannya tidak ada kemajuan
yang berarti, banyak pemberontakan yang terjadi karena masalah perpecahan
politik dan melahirkan beberapa kelompok yaitu syiah (pendukung ali), khawarij,
pendukung mu’awiyah dan kelompok Aisyah. Dimasa ini juga terjadi peperangan
diantaranya adalah perang Jamal dan perang Shiffin (antara Mua’wiyah dan ali).
Dr. Ibrahim dalam bukunya “Tarikh Al- islam As-Siyasi” menjelaskan
bahwa lembaga- lembaga negara yang ada pada masa khulafaurrasyidin ,
diantaranya adalah;
a.
Lembaga Politik
b.
Lembaga tata Usaha
c.
Lembaga keuangan negara
d.
Lembaga kehakiman negara.
BAB 2
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
A. Pemerintahan Dinasti Umayyah
Pemerintahan ini berdiri setelah khalifah rasyidah yang ditandai dengan
terbunuhnya ali bin Abi Thalib pada 40 H. Pemerintahan ini dihitung sejak Hasan
bin Ali menyerahkan kekuasaan kepada Mua’wiyah bin Abi Sufyan pada tanggal 25
rabi’ul Awwal 41 H/ 661 M.
B. Khulafa’ Bani Umayyah
1. Mua’wiyah bin Abi Sufyan (41-61 H / 661-779 M )
Penaklukan di masa pemerintaannya demikian luasnya dan meliputi 2 wilayah
besar utama:
a. Wilayah barat meliputi Romawi (turki) dan di Afrika yaitu daerah Benzarat,
Qamuniyah, Susat, Sirt, Mogadishu dan lain-lain.
b. Kawasan Timur meliputi Asia Tengah dan Sindh
Pada masa mu’awiyah lebih menekankan kepada perluasan wilayah,
penaklukannya selalu diwarnai dehgan kemenangan dan merupakan salah satu
pemerintahan yang paling baik dalam perjalanan islam. Keamanan internal
terjamin
2. Yazid bin Mu’awiyah (60-64 H / 679-683 M )
Pada masa pemerintahannya hanya terjadi penaklukan di afrika saja dan tidak
melancarkan ekspansi ke tempat-tempat lain karena adanya gejolak dalam negeri.
Peristiwa - peristiwa dalam negeri:
a) Pemberontakan Syi’ah
b) Tragedi karbela
Husen dan keluarganya dibunuh dalam peperangan oleh pasukan berkuda
ubaidillah bin Ziyad di Karbela.
c) Peristiwa Hurrah dan Penghalalan Madinah
Yazid menghalalkan pertumpahan darah di madinah dengan membunuh ratusan
sahabat dan anak -anak mereka, karena ibnu Zubair mengumumkan pencopotan yazid
dan membaiat dirinya sendirinya. Pasukan yazid lalu menyerang Makkah karena
Ibnu Zubair lari kesana, dan para pasukan yazid melempar ka’bah dengan menjajig .
Yazid meninggal pada saat pengepungan kota makkah, sehingga pasukn Yazid
menarik pasukan ke syam.
3. Mua’wiyah II bin Yazid (64 H / 683 M )
Masa pemerintahannya sangat pendek, hampir tidak ada peradaban yang
berarti. Dia sakit dan akhirnya meninggal setelah ia mengundurkan diri.
4. Abdullah Ibnu Zubair (64-73 H /683- 692 M ) Terputusnya Pemerintahan Bani
Umayyah
Ibnu Zubair memegang kendali kekhalifahan dan di baiat oleh semua penduduk
negeri. Sementara itu, penguasa bani Umayyah tidak punya kekuasan kecuali
sebagian wilayah syam. Maka pemerintahan Mua’wiyah bin Yazid, Marwan bin Hakim,
Abdul malik bin Marwan (pada awal pemerintahan ) adalah tidak sah.
Sebab, mereka berkuasa pada masa pemerintahan Ibnu zubair, tapi
untungnya Hakam mampu mengambil Mesir dari tangan Ibnu Zubair. Setelah itu
marwan diangkat menjadi khalifah.
5. Abdul Malik Bin Marwan (73-68 /692-705 M ) Kembalinya Pemerintahan Bani
Umayyah
Kemajuan- kemajuan pada masa Abdul malik antara lain;
a) Khalifah pertama yang berhasil membuat mata uang sendiri
b) Membangun kembali masjidil Aqsa
c) Membangun kembali administrasi negara dan diwajibkan menggunakan bahasa
Arab
d) Memperbaiki saluran- saluran air sungai Eufrat dan Tigris oleh Al hajjaj
orang kepercayaan abdul malik
6. Walid Bin Abdul Malik (86-96 H / 705- 714 M )
a) Membangun Masjid Damaskus
b) Membangun Qubbatu Shakrah dan memperluas masjid Nabawi
c) Memperluas wilayah islam sampai ke kawasan timur, maghrib, Andalusia, dan
perancis.
7. Sulaiman Bin Abdul Malik (96- 99 H /705- 714 M )
a) Penyerangan Konstatinopel melalui darat dan laut
b) Menaklukan Jurjan dan Thibristan
8. Umar Bin Abdul Aziz (99- 101H /719- 721 M )
Meski masa pemerintahan yang singkat, namun Umar adalah “lembaran
putih“, Bani Umayyah karena memiliki karakteristik yang tidak
terpengruh bani Umayyah yang banyak disesali. Kemajun- kemajuan pada masa Umar
bin abdul aziz adalah:
a)
Menghidupkan dan memperbaiki tanah- tanah
yang tidak produktf
b)
Menggali sumur- sumur baru
c)
Membangun masji- masjid
d)
Mendistribusikan zakat pada yang berhak
Tidak banyak peperangan yang terjadi karena dakwah islam disampaikan
denagan nasihatyang penuh hikmah sehingga banyak orang yang masuk islam.
9. Yazid bin abdul Malik (101-105 H /719- 723 M )
Terjadi pemberontakan Yazid bin Muallab dan khalifah Yazid dapat
mengatasinya.
10. Hisyam Bin Abdu Malik (105- 125 H /723- 743M )
Terjadi peperangan sengit yaitu ‘bilath Syuhada’, terjadi
pemberontakan Zaid Bin Ali dan gerakan untuk membangun Bani Abbasiyah makin
terdengar.
11. Walid bin yazid bin Abdul Malik (125- 126H /742- 743 M )
Dikenal orang yang selalu mengikutu hawa nafsunya. Hingga tidak ada
peradaban yang dihasilkannya
12. Yazid Bin Walid (126h /743 M )
Banyak pemberontakan yang terjadi, masa pemerintahannya pun sangat pendek
13. Ibrahim bin Walid (127 H /744 M )
Pemberontakan oleh Marwan bin Muhammad yang dilakukan untuk balas dendam
kematian Walid bin Yazid
14. Marwan Bin Muhammad (127- 132 H /744 – 749 M )
Banyaknya konflik hingga akhirnya pemerintah
Umayyah jatuh dan runtuh.
C. Kemajuan- Kemajuan secara global pada masa Bani Umayyah:
a) Perluasan wilayah sampai ke Afrika
b) Membentuk Organisasi negara dan susuna pemerintahan;
·
An- Nidhamus syasy (organisasi politik)
·
An- Nidhamul Idary (organisasi tata nsgara)
·
An- Nidhamul maly (organisasi keuangan )
·
An-Nidhamul Harby (organisasi ketentaraan )
·
An-nidhamul Qadla (organisasi kehakiman
)
·
Membentuk sekretaris untuk membantu tugas
negara:
o
Katib ar-rasail
o
Katib al-Kharraj
o
Katib Al-Junndi
o
Katib Asy-Syuriah
o
Katib al-Qudat
·
Menjadikan masjidsebagai pusat imu
pengetahuan
·
Kemajuan ilmu pengetahuan antara lain
pengembangan bahasa arab, ilmu Qiraat, Ilmu tafsir, ilmu Hadis, ilmu nahwu dan
lain –lain.
D. Penyebab runtuhnya Bani Umayyah
a) Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan
b) Lemahnya pemerintahan bani Umayyah karena sikap hidup mewah
c) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh al Abbas
d) Pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok syiah dan golongan mawali
e) Pertentangan etni antar Bani Qays dan Bani kalb.
Dinasti Umayyah akhirnya hancur dan pemerintahannya bertahan selama
91 tahun (41-132 H /661- 749).
BAB 3
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA DINASTI
ABBASIYAH
Kekuasaan dinasti Bani Abbasiyah melanjutkan kekuasaan dinasti Bani
Umayyah. Dinamakan Khalifah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti
ini adalah keturunan Al- Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini didirikan
oleh Abdullah Al-Suffah Ibn Muhammad, Bani Abbasiyah berkuasa selama 524 tahun
(132 H-656 H / 750 M-1258 M).
Faktor-faktor pendukung berdirinya Dinasti Abbasiyah :
·
Timbulnya pertentanganpolitik antara
Mu’awiyah dengan pengikut Ali bin Abi Tholib
·
Munculnya golongan khawarij
·
Timbulnya politik penyelesaian khilafah dan
konflik dengan cara damai
·
Dasar penafsiran bahwa keputusan politik
harus didasarkan pada Al-Qur’an
·
Munculnya paham mawali
·
Bertambah gigihnya perlawanan pengikut
syiah terhadap Ummayah
Pemerintahan mereka dibagi menjadi dua periode oleh para sejarawan karena
pola pemerintah yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik,
sosial, dan budaya:
1. Pemerintah Abbasiyah periode I, dimulai sejak tahun 132-247 H, periode ini
merupakan masa kejayaan para khalifah Abbasiyah. Ada 10 khalifah pada periode
ini:
1) Abdul Abbas Abdullah bin Muhammad (132-136 H / 749-753 M)
2) Abu ja’far Abdullah bin Muhammad (137-158 H / 753-774 M)
3) Muhammad bin Abdullah bin Muhammad / Al-Mahdi (158-169 H / 774-785 M)
4) Musa bin Muhammad bin Abdullah / Al-Hadi (169-170 H / 785-786 M)
5) Harun bin Muhammad bin Abdullah / Ar-Rasyid (170-193 H / 786-808 M)
6) Muhammad bin Harun bin Muhammad / Al-Amien (193-198 H / 808-813 M)
7) Abdullah bin Harun bin Muhammad / Al-Makmun (198-218 H / 813-833 M)
8) Muhammad bin Harun bin Muhammad / Al-Mu’tasim (218-227 H / 833-841 M)
9) Harun bin Muhammad bin Harun / Al- Watsiq (227-232 H / 841-846 M)
10) Ja’far bin Muhammad bin Harun / Al-Mutawakkil (232-247 H / 846-861 M)
2. Pemerintah Abbasiyah periode II ini dimulai pada tahun 247/656/861-1258
M. Masa ini adalah masa lemahnya para khalifah militer. Ada 27 kha;ifah yang
berkuasa:
1)
Al-Muntashir (247/861)
2)
Al-Musta’in (242/862)
3)
Al-Mu’taz (252/866)
4)
Al-Muhtaqi (255/869)
5)
Al-Mu’tamid (256/870)
6)
Al-Mu’tadhid (279-892)
7)
isFontRenderingSupportedAl-Muktafi
(289-902)
8)
Al-Mu’atadir (295/908)
9)
Al-Qahir (320/932)
10) Ar-Radhi (322/934)
11) Al-Muttaqi (329-940)
12) Al-Mustakfi (333/944)
13) Al-Muthi’ (334/946)
14) Ath-Tha’i (363/974)
15) Al-Qadir (381/991)
16) Al-Qa’im (422/1031)
17) Al-Muqtadi (467/1075)
18) Al-Mustazhhir (487/1094)
19) Al-Mustarsyid (512/1118)
20) Ar-Rasyid (529/1135)
21) Al-Muqtafi (530/1136)
22) Al-Mustanjid (555/1160)
23) Al-Mustadhi’ (566-1170)
24) An-Nashir (575/1180)
25) Azh-Zhahir (622/1225)
26) Al-Mustanshir (623/1226)
27) Al-Musta’shim (640/1258).[31]
Kemajuan-kemajuan yang dicapai pada masa Bani Abbasiyah :
1. Kemajuan ilmu pengetahuan terlihat pada upaya Harun Ar-Rasyid dan
Al-Makmun, mendirikan sebuah akademi pertama yang dilengkapi pusat peneropong
bintang, perpustakaan terbesar dan dilengkapi lembaga untuk penerjemah yaitu
Baitul Hikmah.
2. Menjadikan masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan (center of education)
3. Didirikannya Madrasah yang dipelopori oleh Nizamul Muluk, dia adalah
pelopor pertama yang didirikan madrasah untuk tingkat rendah, menengah, serta
meliputi dalam bidang ilmu pengetahuan.
4. Berkembangnya ilmu pengetahuan agama seperti ilmu Al-Qur’an, hadits, fiqh
(lahirnya fuqaha legendaris yang kita kenal dengan 4 mazhab yaitu: Imam
Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Hambali), ilmu kalam, bahasa dan
sastra. Dan berkembangnya juga ilmu lughah seperti: nahwu, sharaf, ma’ani,
bayan, badi’, arudh dan insya. Ilmu pengetahuan umum juga berkembang pesat,
seperti: ilmu kedokteran, filsafat, astronomi, kimia, dll.
5. Dalam bidang administrasi negara, tidak banyak perubahan hanya
disempurnakan, penguasa tertinggi pada masa periode I adalah khalifah, pada
periode II dipegang oleh wazir (Perdana Menteri), khalifah hanya dijadikan
sebagai boneka. Untuk membantu khalifah dalam bidang tata usaha negara dibentuk
Diwanul Kitabah (Sekretaris Negara) dan dibantu oleh;
·
Katibur Rasail (Sekretaris Urusan
Persuratan)
·
Katibur Kharraj (Sekretari Urusan Keuangan)
·
Katibur Katibul Jund (Sekretari Urusan
Tentara)
·
Katibur Syurthah (Sekretari Urusan
Kepolisian)
·
Katibur Qadla (Sekretari Urusan kehakiman)
Wazir juga dibantu oleh 12 Diwan diantaranya Diwan Al-Jun, Diwan Az-Zimaan,
dll.
6. Wilayah negara dibentuk dalam beberapa provinsi dinamakan Imaarat, dengan
gubernurnya bergelar Amir.
7. Dibentuknya Baitul Mal yang pendapatnya dari pajak tanah, pajak
penghasilan, jizyah, zakat, bea cukai, pajak impor, pajak garam, pajak
perikanan, dll.
8. Dalam sistem kemiliteran, angkatan perang berada dibawah Diwan Al-Jund dan
terdiri dari Angkatan Darat dan Laut.
9. Pada periode ke khalifahan pertama, Baghdad dijadikan sebagai ibu kota
negar yang merupakan Pusat Peradaban Islam.
10. Perluasan wilayah sampai ke Afrika Utara dan India.
Keruntuhan kekhalifahan Abbasiyah dikarenakan yaitu :
Ada dua faktor yang menyebabkan kemunduran Abbasiyah menurut Philip K.
Hitty, yaitu:
1. Faktor Internal => diantaranya sikap hidup mewah para khalifah yang
menjawab diakhir masa kejayaan Abbasiyah, para khalifah yang lemah untuk
memegang tahta kepemimpinan. Dan juga karena faktor ekonomi, pembebanan pajak
dan pengaturan wilayah-wilayah provinsi demi keuntungan kelas penguasa telah
menghancurkanbidang pertanian dan industri. Luasnya wilayah kekuasaan Daulah
Abbasiyah sehingga komunikasi pusat dan daerah sulit dilakukanjuga termasuk
faktor internal runtuhnya Daulah Bani Abbasiyah.
2. Faktor Eksternal => Serangan Hulagu Khan, cucu Jengis Khan dari Mongol
menyerang kekhalifahan Abbasiyah, pada tahun 1253. Terjadinya perang salib dan
persaingan antar bangsa.
REFERENSI
Badri, Yatim. 2011. “Sejarah Peradaban Islam”.
Jakarta: Rajawali Pers.
Murodir. 2011. “Sejarah Kebudayaan Islam”.
Semarang: PT Karya Toha Putra.
Muhammad, Abdul Karim. 2007. “Sejarah Pemikiran dan
Peradaban Islam”. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.