Wednesday, 25 November 2015

Rangkuman Perkembangan Islam Pada Masa Khulafarrasyidin, Masa Bani Umayah dan Masa Dinasti Abbasiyah

Oleh: Iswahyudi

BAB 1
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

Al-khulafa al- Rasyidin adalah pemimpin yang di angkat sesudah nabi wafat  menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpim agama dan kepala pemerintah.
A.       Peradaban Islam Pada Masa Abu bakar As-Shidiq
Masa pemerintahan Abu Bakar sangatlah singkat yaitu sekitar 2 tahun tiga bulan, (11-13/632-634). Akan tetapi, cukup banyak kemajuan yang dicapai,diantaranya:
a.    Perang melawan orang-orang murtad
b.    Pemberangkatan Pasukan Usamah bin Zaid sesuai dengan pesan Rasulullah
c.    Menumpas orang –orang yang mengaku sebagai nabi palsu dan orang yang tidak mau membayar zakat
d.   Perluasan wilayah islam ke Persia dan Romawi
e.    Penghimpunan Al-Qur’an. 
Abu Bakar meninggal pada bulan Jumadil Akhir tahun 13/634 M.
B.     Peradaban Islam Pada Masa Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab memerintah selama 10 tahun. Antara tahun (13-23 H/ 634- 644 M), beberapa kemajuan-kemajuan pada masa khalifah Umar adalah:
a.    Menetapkan peristiwa Hijrah Nabi sebagai awal kalender islam
b.    Membentuk sistem administrasi negara
c.    Memperluas wilayah islam sampai ke Damaskus ibukota Syiria dan menaklukan iskandariyah, ibukota mesir
d.   Membangun baitul Mal
e.    Mencetak uang negara
f.     Membuat kesatuan tentara untuk melindungi daerah tapal batas
g.    Mengatur gaji, Mengangkat para hakim dan menyelenggarakan”hisbah”
h.    Perluasan Masjidil Haram.
Umar bin khatab meninggal dengan tragis. Dia di bunuh oleh Abu lu’luah, seorang kristen Persia, Umar ditikam dari belakang saat shalat berjamaah. Dia meninggal 1 muharram 23 h/ 644 M.
C.    Peradaban Islam Pada Masa Usman Bin Affan
 Ustman memerintah selama 12 tahun ( 23-36 / 644-656 ), paling lama masa jabatanya dibandingkan dengan khalifah lainya dan beliau diberi gelar Zun Nurain artinya menikahi dua putri nabi sekaligus. Kemajuan – kemajuan pada masa pemerintahannya adalah :
a.        Membeli sumur Arumah dan menyerahkannya kepada kaum muslimin
b.        Memperluas Masjid Nabawi dan lain Perluasan wilayah islam
c.        Penyusunan kitab suci Al Qur’an  dalam satu mushaf yaitu Muskhaf Usmani
d.       Perluasan wilayah islam dapat disimpulkan pada dua bidang;
·      Untuk menumpas pendurhakaan dan pemberontakanyang telah masuk kekuasaan islam
·      Untuk melanjutkan perluasan islam ke daerah – daerah
Usman meninggal pada tahun 35 H /  656 M, di dibunuh oleh pemberontak   diantaranya al – ghafiqi yang kemudian melarikan diri.
D.    Paradaban Islam Pada Masa Ali bin Abi Thalib 
Ali memerintah selama 5 tahun. Pada masa pemerintahannya tidak ada kemajuan yang berarti, banyak pemberontakan yang terjadi karena masalah perpecahan politik dan melahirkan beberapa kelompok yaitu syiah (pendukung ali), khawarij, pendukung mu’awiyah dan kelompok Aisyah. Dimasa ini juga terjadi peperangan diantaranya adalah perang Jamal dan perang Shiffin (antara Mua’wiyah dan ali).
Dr. Ibrahim dalam bukunya “Tarikh Al- islam As-Siyasi” menjelaskan bahwa lembaga- lembaga negara yang ada pada masa khulafaurrasyidin , diantaranya adalah;
a.         Lembaga Politik
b.        Lembaga tata Usaha 
c.         Lembaga keuangan negara
d.        Lembaga kehakiman negara.

BAB 2
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH

A.      Pemerintahan Dinasti Umayyah
Pemerintahan ini berdiri setelah khalifah rasyidah yang ditandai dengan terbunuhnya ali bin Abi Thalib pada 40 H. Pemerintahan ini dihitung sejak Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan kepada Mua’wiyah bin Abi Sufyan pada tanggal 25 rabi’ul Awwal 41 H/ 661 M.
B.     Khulafa’ Bani Umayyah
1.      Mua’wiyah bin Abi Sufyan (41-61 H / 661-779 M )
Penaklukan di masa pemerintaannya demikian luasnya dan meliputi 2 wilayah besar utama:
a.       Wilayah barat meliputi Romawi (turki) dan di Afrika yaitu daerah Benzarat, Qamuniyah, Susat, Sirt, Mogadishu dan lain-lain.
b.      Kawasan Timur meliputi Asia Tengah dan Sindh
Pada masa mu’awiyah lebih menekankan kepada perluasan wilayah, penaklukannya selalu diwarnai dehgan kemenangan dan merupakan salah satu pemerintahan yang paling baik dalam perjalanan islam. Keamanan internal terjamin
2.      Yazid bin Mu’awiyah (60-64 H / 679-683 M )
Pada masa pemerintahannya hanya terjadi penaklukan di afrika saja dan tidak melancarkan ekspansi ke tempat-tempat lain karena adanya gejolak dalam negeri.
Peristiwa - peristiwa dalam negeri:
a)    Pemberontakan Syi’ah
b)   Tragedi karbela
Husen dan keluarganya dibunuh dalam peperangan oleh pasukan berkuda ubaidillah bin Ziyad di Karbela. 
c)    Peristiwa Hurrah dan Penghalalan Madinah
Yazid menghalalkan pertumpahan darah di madinah dengan membunuh ratusan sahabat dan anak -anak mereka, karena ibnu Zubair mengumumkan pencopotan yazid dan membaiat dirinya sendirinya. Pasukan yazid lalu menyerang Makkah karena Ibnu Zubair lari kesana, dan para pasukan yazid melempar ka’bah dengan menjajig . Yazid meninggal pada saat pengepungan kota makkah, sehingga pasukn Yazid menarik pasukan ke syam.
3.      Mua’wiyah II bin Yazid (64 H / 683 M )
Masa pemerintahannya sangat pendek, hampir tidak ada peradaban yang berarti. Dia sakit dan akhirnya meninggal setelah ia mengundurkan diri.

4.      Abdullah Ibnu Zubair (64-73 H /683- 692 M ) Terputusnya Pemerintahan Bani Umayyah
Ibnu Zubair memegang kendali kekhalifahan dan di baiat oleh semua penduduk negeri. Sementara itu, penguasa bani Umayyah tidak punya kekuasan kecuali sebagian wilayah syam. Maka pemerintahan Mua’wiyah bin Yazid, Marwan bin Hakim, Abdul malik bin Marwan (pada awal pemerintahan ) adalah tidak sah. Sebab,  mereka berkuasa pada masa pemerintahan Ibnu zubair, tapi untungnya Hakam mampu mengambil Mesir dari tangan Ibnu Zubair. Setelah itu marwan diangkat menjadi khalifah.
5.      Abdul Malik Bin Marwan (73-68 /692-705 M ) Kembalinya Pemerintahan Bani Umayyah
Kemajuan- kemajuan pada masa Abdul malik antara lain;
a)    Khalifah pertama yang berhasil membuat mata uang sendiri
b)   Membangun kembali masjidil Aqsa
c)    Membangun kembali administrasi negara dan diwajibkan menggunakan bahasa Arab
d)   Memperbaiki saluran- saluran air sungai Eufrat dan Tigris oleh Al hajjaj orang kepercayaan abdul malik

6.      Walid Bin Abdul Malik (86-96 H / 705- 714 M )
a)    Membangun Masjid Damaskus
b)   Membangun Qubbatu Shakrah dan memperluas masjid Nabawi
c)    Memperluas wilayah islam sampai ke kawasan timur, maghrib, Andalusia, dan perancis.

7.      Sulaiman Bin Abdul Malik (96- 99 H /705- 714 M )
a)    Penyerangan Konstatinopel melalui darat dan laut
b)   Menaklukan Jurjan dan Thibristan

8.      Umar Bin Abdul Aziz (99- 101H /719- 721 M )
Meski masa pemerintahan yang singkat, namun Umar adalah “lembaran putih“, Bani Umayyah karena memiliki karakteristik yang tidak terpengruh bani Umayyah yang banyak disesali. Kemajun- kemajuan pada masa Umar bin abdul aziz adalah:
                          a)      Menghidupkan dan memperbaiki tanah- tanah yang tidak produktf
                          b)      Menggali sumur- sumur baru
                          c)      Membangun masji- masjid
                         d)      Mendistribusikan zakat pada yang berhak
Tidak banyak peperangan yang terjadi karena dakwah islam disampaikan denagan nasihatyang penuh hikmah sehingga banyak orang yang masuk islam.
9.      Yazid bin abdul Malik (101-105 H /719- 723 M )
Terjadi pemberontakan Yazid bin Muallab dan khalifah Yazid dapat mengatasinya.
10.  Hisyam Bin Abdu Malik (105- 125 H /723- 743M )
Terjadi peperangan sengit yaitu ‘bilath Syuhada’, terjadi pemberontakan Zaid Bin Ali dan gerakan untuk membangun Bani Abbasiyah makin terdengar.
11.  Walid bin yazid bin Abdul Malik (125- 126H /742- 743 M )
Dikenal orang yang selalu mengikutu hawa nafsunya. Hingga tidak ada peradaban yang dihasilkannya
12.  Yazid Bin Walid (126h /743 M )
Banyak pemberontakan yang terjadi, masa pemerintahannya pun sangat pendek
13.  Ibrahim bin Walid (127 H /744 M )
Pemberontakan oleh Marwan bin Muhammad yang dilakukan untuk balas dendam kematian Walid bin Yazid
14.  Marwan Bin Muhammad (127- 132 H /744 – 749 M )
      Banyaknya konflik hingga akhirnya pemerintah Umayyah jatuh dan runtuh.
C.     Kemajuan- Kemajuan secara global pada masa Bani Umayyah:
a)      Perluasan wilayah sampai ke Afrika
b)      Membentuk Organisasi negara dan susuna pemerintahan;
·         An- Nidhamus syasy (organisasi politik)
·         An- Nidhamul Idary (organisasi tata nsgara)
·         An- Nidhamul maly (organisasi keuangan )
·         An-Nidhamul Harby (organisasi ketentaraan )
·         An-nidhamul Qadla (organisasi kehakiman )  
·         Membentuk sekretaris untuk membantu tugas negara:
o   Katib ar-rasail
o   Katib al-Kharraj
o   Katib Al-Junndi
o   Katib Asy-Syuriah
o   Katib al-Qudat
·         Menjadikan masjidsebagai pusat imu pengetahuan 
·         Kemajuan ilmu pengetahuan antara lain pengembangan bahasa arab, ilmu Qiraat, Ilmu tafsir, ilmu Hadis, ilmu nahwu dan lain –lain.

D.    Penyebab runtuhnya Bani Umayyah
a)    Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan
b)   Lemahnya pemerintahan bani Umayyah karena sikap hidup mewah
c)    Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh al Abbas
d)   Pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok syiah dan golongan mawali
e)    Pertentangan etni antar Bani Qays dan Bani kalb. 
Dinasti Umayyah akhirnya hancur dan pemerintahannya bertahan  selama 91 tahun (41-132 H /661- 749).
BAB 3
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

Kekuasaan dinasti Bani Abbasiyah melanjutkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dinamakan Khalifah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al- Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah Al-Suffah Ibn Muhammad, Bani Abbasiyah berkuasa selama 524 tahun (132 H-656 H / 750 M-1258 M).
Faktor-faktor pendukung berdirinya Dinasti Abbasiyah :
·           Timbulnya pertentanganpolitik antara Mu’awiyah dengan pengikut Ali bin Abi Tholib
·           Munculnya golongan khawarij
·           Timbulnya politik penyelesaian khilafah dan konflik dengan cara damai
·           Dasar penafsiran bahwa keputusan politik harus didasarkan pada Al-Qur’an
·           Munculnya paham mawali
·           Bertambah gigihnya perlawanan pengikut syiah terhadap Ummayah 
Pemerintahan mereka dibagi menjadi dua periode oleh para sejarawan karena pola pemerintah yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya:
1.    Pemerintah Abbasiyah periode I, dimulai sejak tahun 132-247 H, periode ini merupakan masa kejayaan para khalifah Abbasiyah. Ada 10 khalifah pada periode ini:
1)      Abdul Abbas Abdullah bin Muhammad (132-136 H / 749-753 M)
2)      Abu ja’far Abdullah bin Muhammad (137-158 H / 753-774 M)
3)      Muhammad bin Abdullah bin Muhammad / Al-Mahdi (158-169 H / 774-785 M)
4)      Musa bin Muhammad bin Abdullah / Al-Hadi (169-170 H / 785-786 M)
5)      Harun bin Muhammad bin Abdullah / Ar-Rasyid (170-193 H / 786-808 M)
6)      Muhammad bin Harun bin Muhammad / Al-Amien (193-198 H / 808-813 M)
7)      Abdullah bin Harun bin Muhammad / Al-Makmun (198-218 H / 813-833 M)
8)      Muhammad bin Harun bin Muhammad / Al-Mu’tasim (218-227 H / 833-841 M)
9)      Harun bin Muhammad bin Harun / Al- Watsiq (227-232 H / 841-846 M)
10)  Ja’far bin Muhammad bin Harun / Al-Mutawakkil (232-247 H / 846-861 M)
2. Pemerintah Abbasiyah periode II ini dimulai pada tahun 247/656/861-1258 M. Masa ini adalah masa lemahnya para khalifah militer. Ada 27 kha;ifah yang berkuasa:
1)        Al-Muntashir (247/861)
2)        Al-Musta’in (242/862)                            
3)        Al-Mu’taz (252/866)
4)        Al-Muhtaqi (255/869)
5)        Al-Mu’tamid (256/870)
6)        Al-Mu’tadhid (279-892)
7)        isFontRenderingSupportedAl-Muktafi (289-902)
8)        Al-Mu’atadir (295/908)
9)        Al-Qahir (320/932)
10)    Ar-Radhi (322/934)
11)    Al-Muttaqi (329-940)
12)    Al-Mustakfi (333/944)
13)    Al-Muthi’ (334/946)
14)    Ath-Tha’i (363/974)
15)    Al-Qadir (381/991)
16)    Al-Qa’im (422/1031)
17)    Al-Muqtadi (467/1075)
18)    Al-Mustazhhir (487/1094)
19)    Al-Mustarsyid (512/1118)
20)    Ar-Rasyid (529/1135)
21)    Al-Muqtafi (530/1136)
22)    Al-Mustanjid (555/1160)
23)    Al-Mustadhi’ (566-1170)
24)    An-Nashir (575/1180)
25)    Azh-Zhahir (622/1225)
26)    Al-Mustanshir (623/1226)
27)    Al-Musta’shim (640/1258).[31]

Kemajuan-kemajuan yang dicapai pada masa Bani Abbasiyah :
1.      Kemajuan ilmu pengetahuan terlihat pada upaya Harun Ar-Rasyid dan Al-Makmun, mendirikan sebuah akademi pertama yang dilengkapi pusat peneropong bintang, perpustakaan terbesar dan dilengkapi lembaga untuk penerjemah yaitu Baitul Hikmah.
2.      Menjadikan masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan (center of education)
3.      Didirikannya Madrasah yang dipelopori oleh Nizamul Muluk, dia adalah pelopor pertama yang didirikan madrasah untuk tingkat rendah, menengah, serta meliputi dalam bidang ilmu pengetahuan.
4.      Berkembangnya ilmu pengetahuan agama seperti ilmu Al-Qur’an, hadits, fiqh (lahirnya fuqaha legendaris yang kita kenal dengan 4 mazhab yaitu: Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Hambali), ilmu kalam, bahasa dan sastra. Dan berkembangnya juga ilmu lughah seperti: nahwu, sharaf, ma’ani, bayan, badi’, arudh dan insya. Ilmu pengetahuan umum juga berkembang pesat, seperti: ilmu kedokteran, filsafat, astronomi, kimia, dll.
5.      Dalam bidang administrasi negara, tidak banyak perubahan hanya disempurnakan, penguasa tertinggi pada masa periode I adalah khalifah, pada periode II dipegang oleh wazir (Perdana Menteri), khalifah hanya dijadikan sebagai boneka. Untuk membantu khalifah dalam bidang tata usaha negara dibentuk Diwanul Kitabah (Sekretaris Negara) dan dibantu oleh;
·         Katibur Rasail (Sekretaris Urusan Persuratan)
·         Katibur Kharraj (Sekretari Urusan Keuangan)
·         Katibur Katibul Jund (Sekretari Urusan Tentara)
·         Katibur Syurthah (Sekretari Urusan Kepolisian)
·         Katibur Qadla (Sekretari Urusan kehakiman)
Wazir juga dibantu oleh 12 Diwan diantaranya Diwan Al-Jun, Diwan Az-Zimaan, dll.
6.      Wilayah negara dibentuk dalam beberapa provinsi dinamakan Imaarat, dengan gubernurnya bergelar Amir.
7.      Dibentuknya Baitul Mal yang pendapatnya dari pajak tanah, pajak penghasilan, jizyah, zakat, bea cukai, pajak impor, pajak garam, pajak perikanan, dll.
8.      Dalam sistem kemiliteran, angkatan perang berada dibawah Diwan Al-Jund dan terdiri dari Angkatan Darat dan Laut. 
9.      Pada periode ke khalifahan pertama, Baghdad dijadikan sebagai ibu kota negar yang merupakan Pusat Peradaban Islam.
10.  Perluasan wilayah sampai ke Afrika Utara dan India.
Keruntuhan kekhalifahan Abbasiyah dikarenakan yaitu :
Ada dua faktor yang menyebabkan kemunduran Abbasiyah menurut Philip K. Hitty, yaitu:
1.      Faktor Internal => diantaranya sikap hidup mewah para khalifah yang menjawab diakhir masa kejayaan Abbasiyah, para khalifah yang lemah untuk memegang tahta kepemimpinan. Dan juga karena faktor ekonomi, pembebanan pajak dan pengaturan wilayah-wilayah provinsi demi keuntungan kelas penguasa telah menghancurkanbidang pertanian dan industri. Luasnya wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah sehingga komunikasi pusat dan daerah sulit dilakukanjuga termasuk faktor internal runtuhnya Daulah Bani Abbasiyah.
2.      Faktor Eksternal => Serangan Hulagu Khan, cucu Jengis Khan dari Mongol menyerang kekhalifahan Abbasiyah, pada tahun 1253. Terjadinya perang salib dan persaingan antar bangsa.

REFERENSI
Badri, Yatim. 2011. “Sejarah Peradaban Islam”. Jakarta: Rajawali Pers.
Murodir. 2011. “Sejarah Kebudayaan Islam”. Semarang: PT Karya Toha Putra.
Muhammad, Abdul Karim. 2007. “Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam”. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.


loading...